Laksana-Basyaib Writing Firm
Laksana-Basyaib Writing Firm
Kami ada karena kami peduli. Kami peduli terhadap peningkatan mutu penulisan dalam bahasa Indonesia. Kami peduli bahwa menulis adalah kecakapan sangat penting yang mestinya diajarkan sejak kecil, sejak anak-anak mulai duduk di bangku sekolah. Sudah ada banyak penelitian yang menjelaskan pentingnya kita belajar menulis.
Studi mutakhir terhadap murid-murid sekolah di Amerika menyatakan bahwa menulis akan meningkatkan penguasaan para siswa terhadap berbagai bidang pengetahuan: sains, ilmu sosial, dan bahkan matematika. Sebab menulis adalah cara terbaik untuk mengasah kemampuan berpikir. Proses menulis akan memperbaiki kemampuan siswa untuk mengingat informasi, menarik hubungan di antara konsep-konsep yang berbeda, mengolah informasi, menganalisa masalah, dan membangun argumen.
Kami peduli terhadap pentingnya menulis jernih, cerdas, dan elegan, dan itu harus dipelajari. Sebab menulis bagus bukan kecakapan alami manusia. Menangis, meraung, dan merasa lapar adalah kecakapan alami, menulis tidak. Dan semua yang bukan kecakapan alami hanya bisa kita kuasai dengan cara belajar dan melatih diri.
Bagi kami, alangkah sayang jika hal sepenting itu hanya disikapi dan diajarkan sambil lalu. Dengan kepedulian itu, kami membuka kelas penulisan online. Kelas Online adalah salah satu berkah teknologi informasi: Ia memungkinkan orang di mana saja mengaksesnya.
Kami menaruh perhatian pada mutu penulisan, sebab hanya dengan mutu penulisan yang baik kita bisa mendorong orang suka membaca. Keduanya mesti berjalan seiring. Tidak mungkin mendorong orang suka membaca jika kita gagal menyediakan bacaan-bacaan dengan kualitas penulisan yang baik. [*]
A.S. LAKSANA, penulis esai dan fiksi, pendiri Jakarta School (2004), sekolah penulisan kreatif pertama di Indonesia. Dua kumpulan cerpennya Bidadari yang Mengembara dan Murjangkung dipilih oleh majalah Tempo sebagai karya sastra terbaik, masing-masing pada 2004 dan 2013. Kumpulan cerpen ketiganya Si Janggut Mengencingi Herucakra terbit 2015 dan mendapatkan penghargaan sastra dari Badan Bahasa untuk kategori buku cerita pendek. Bukunya yang lain adalah Creative Writing, dan Menghidupkan Gus Dur: Catatan Kenangan Yahya Cholil Staquf.
HAMID BASYAIB adalah penulis, pembicara publik dan peneliti masalah-masalah sosial, budaya, sains, dan politik. Kolom-kolomnya tersebar di sejumlah koran dan majalah nasional, selain di beberapa buku antologi. Ia menulis, menerjemahkan dan menyunting sekitar 50 buku di bidang politik, agama, hubungan internasional, novel, dan biografi. Ia pernah bekerja di sejumlah lembaga penelitian, media massa dan membentuk beberapa lembaga riset dan media, selain mendirikan penerbit buku AlvaBet. Sepanjang 2015-2020 ia Komisaris Utama PT Balai Pustaka. Karya-karya terbarunya antara lain Love Letters from a Father: 24 Cerita untuk Alma Sophia dan Kitab Keadilan dan Kisah-kisah Lainnya. Saat ini ia penulis freelance, dan menaruh perhatian besar pada perkembangan sains dan teknologi beserta dampak-dampak sosial-budayanya.