Blog A.S. Laksana
Blog A.S. Laksana
Image by chenspec from Pixabay
MENULIS pada dasarnya adalah tindakan menjawab pertanyaan-pertanyaan, baik pertanyaan kita sendiri maupun pertanyaan yang muncul di ruang publik. Dalam semangat itu, menulis menjadi sebentuk petualangan pikiran untuk menjawab rasa ingin tahu.
Mestinya akan selalu ada pertanyaan setiap hari, selalu ada yang perlu kita pikirkan jawabannya, selalu ada aspek di dalam kehidupan yang memerlukan penjelasan, dan untuk itulah antara lain kita menulis. Kita menulis untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang apa yang kita tidak tahu, tentang apa yang kita ingin tahu, tentang apa yang kita sedikit tahu dan ingin menggalinya lebih dalam lagi.
Untuk pertanyaan-pertanyaan yang kita tidak tahu jawabannya, kita akan mendorong diri sendiri untuk mencari tahu. Kita akan belajar lebih banyak lagi sebagai upaya menemukan jawaban.
Maka, hal yang juga sangat penting dalam menulis adalah kita mengumpulkan apa-apa yang kita tidak tahu. Richard Feynman, ilmuwan Amerika penerima nobel fisika 1965 dan orang yang dijuluki "the great explainer" karena kemampuannya menjelaskan hal-hal rumit dalam cara yang mudah dipahami, mengakui memiliki folder tersendiri untuk menyimpan hal-hal yang dia tidak tahu.
Ada banyak hal yang kita tidak tahu, dan jauh lebih banyak yang kita tidak tahu ketimbang yang kita tahu. Dari sana kita bisa mengajukan pertanyaan.
Jika tidak ada lagi yang kita tanyakan, tidak ada yang kita ingin tahu, mungkin pada saat itu kita sudah mati, atau masih hidup tetapi seperti sudah mati. Hanya orang mati yang tidak menanyakan apa-apa lagi.
Ketika kita menulis topik-topik yang tidak kita pahami, kita belajar. Ketika kita menulis topik-topik yang kita pahami, kita berbagi pengetahuan kepada orang banyak.
Kita mungkin bisa menulis lancar untuk topik-topik yang kita pahami, dengan syarat kita paham bagaimana cara menyusun kalimat dan memiliki kecakapan berbahasa yang memadai untuk menyampaikan apa-apa yang ada di dalam pikiran kita.
Pergulatan penulis dengan kalimat adalah pergulatan untuk melahirkan ekspresi yang tidak biasa-biasa saja, untuk melahirkan cara ucap yang akurat dalam menggambarkan sesuatu, atau untuk membangkitkan efek tertentu bagi pembacanya: menyentuh emosi, menggugah kesadaran, mendorong orang untuk bertindak. Tetapi itu fase selanjutnya, ketika hal-hal mendasar tentang penyusunan kalimat sudah beres dan orang mulai menyadari perlunya gaya--style--dalam penulisan.
Jadi, bertanyalah dan menulislah, dalam kalimat-kalimat yang akurat dan elegan. [*]